Peperangan tidak hanya melibatkan senjata. Sejak zaman dulu peperangan juga melibatkan hewan, baik dalam sejarah peperangan tradisional maupun perang modern seperti sekarang. Uniknya.com merangkum ada 5 hewan yang terlibat langsung dalam peperangan. Baik sebagai pendeteksi musuh atau bom, atau hanya sebagai pembawa barang. Berikut lima hewan yang terlibat langsung dalam peperangan.
1. Lumba-lumba Angkatan Laut
Lumba-lumba bersama singa laut membantu angkatan laut Amerika Serikat dalam patroli laut sejak 1960-an. Sirip lumba-lumba yang memiliki sonar biologis merupakan alat canggih untuk mencari ranjau berdasarkan konsep echolocation. Lumba-lumba akan mengirimkan serangkaian sinyal yang memantul kambali ke arahnya. Mamalia laut ini akan melaporkannya pada pemantaunya (manusia) menggunakan respon tertentu. Para pemantau akan menindaklanjuti respon tersebut dengan mengirim kembali lumba-lumba untuk menandai lokasi objek dengan garis pelampung. Memanfaatkan lumba-lumba sebagai pencari ranjau pernah dilakukan saat perang teluk Persia dan perang teluk Irak. Lumba-lumba angkatan laut telah membantu membersihkan Pelabuhan Umm Qasr di Selatan Irak. Lumba-lumba juga dapat memindai mata-mata musuh yang dikirim melalui dasar laut. Namun angkatan laut Amerika Serikat menyangkal adanya rumor pelatihan bagi lumba-lumba untuk menggunakan senjata saat melawan manusia.
2. Gajah Perang
Mamalia darat terbesar yang hidup di bumi ini meninggalkan jejak dalam peperangan sebagai makhluk yang mampu menghancurkan musuh. Gajah bisa menginjak-injak tentara, menusuk dengan taring mereka dan bahkan membuang manusia dengan belalainya. Kerajaan kuno India mungkin yang pertama menjinakkan gajah untuk dijadikan sebagai tank perang. Tetapi praktik itu segera menyebar ke Persia di timur tengah. Gajah menjadi musuh yang dihadapi Alexander bersama orang-orang Yunani dalam menaklukan dunia. Carthaginians dan Roma memanfaatkan gajah dalam perang pada waktu tertentu. Kuda takut melihat dan bau gajah, dan tentara manusia juga harus berurusan dengan teror psikologis menghadapi binatang besar. Gajah bisa pergi dengan dengan rasa takut atau rasa sakit setelah munculnya meriam di medan perang untuk mengakhiri mereka
3. Bagal Militer
Bagal berperan penting dalam sejarah peperangan, karena mampu membawa atau menarik banyak barang seperti makanan, senjata dan perlengkapan lainnya yang dibutuhkan oleh tentara. Lahir dari keledai jantan dan kuda betina. Bagal lebih disukai daripada kuda untuk membawa beban karena daya tahan yang lebih besar. Bagal juga lebih cerdas dan tidak keras kepala. Pada zaman Romawi kuno, satu Bagal akan mendampingi 10 tentara. Napoleon Bonaparte menunggang seekor Bagal sendirian menyeberangi Pegunungan Alpen, selain menggunakan kereta hewan di bagasinya. Tentara AS melibatlan 571.000 kuda dan bagal di Eropa selama Perang Dunia I, dan kehilangan sekitar 68.000 Bagal. Bahkan saat ini, Pasukan Khusus AS, marinir dan tentara mengandalkan binatang ini untuk menjaga jalur pasokan untuk pos-pos terpencil di pegunungan Afghanistan.
4. Anjing Perang
Keterlibatan Anjing dalam peperangan sudah sejak lama berlangsung. Bahkan anjing digunakan untuk mengawal orang-orang penting sebagai pemberi tanda jika akan datang serangan dari lawan atau mata-mata. Pada Bangsa Romawi anjing dilengkapi baju khusus, di Spanyol juga dikenakan baju lapis baja selama invasi Amerika Selatan di tahun 1500. Baru-baru ini militer AS telah melatih anjing sebagai pendeteksi bom untuk bekerja di Irak dan Afghanistan. Dan anjing ini juga dilengkapi rompi anti peluru.
5. Kuda
Kuda memerankan perang penting dalam peperangan, bahkan jika dibandingkan dengan binatang lainnya. Manusia bisa menjinakan kuda sejak 5500 tahun lalu. Peperangan di Kazakhstan mayoritas melibatkan kuda. Begitupun dalam peperangan Mesir kuno, Cina dan Negara-negara lainnya. Pasukan infanteri di setiap negara dipastikan akan melibatkan kuda dalam pasukannya.
[ ADHI SETIA PUTRA ASP ]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar